Di komponen interiornya, Daihatsu menambahkan sejumlah fitur
baru dan mengubah trim dashboard dan joknya. Simaklah gambar di atas, apabila
versi otomatis memiliki tuas transmisi yang melekat di dashboard, maka versi
manual tuasnya ada di sekitar center console seperti mobil manual pada
lazimnya.
Logat dashboard tengahnya sekarang diganti menjadi silver,
dari sebelumnya yang bermotif printed carbon, dan menurut kami ini lebih bisa
mengangkat kesan mewah ketimbang versi sebelumnya yang terlihat murahan. Tuas
transmisinya pun sekarang dilapisi kulit sehingga enak diperhatikan dan nyaman
digenggam.
Head unitnya sekarang juga berubah. Meskipun masih teladan
integrated head unit seperti versi sebelumnya, melainkan berkat warna glossy
black baru, tampilannya jadi lebih baik ketimbang Sirion lawas. Head unit ini
telah punya fasilitas CD, MP3, Aux, USB connection, dan Bluetooth untuk HP
anda, melainkan sayang tidak ada fitur touch screen.
Daihatsu juga tidak berharap ketinggalan tren terbaru dengan
menempatkan steering switch control pada Sirion. Fungsinya tidak lain untuk
membatasi volume, track dan mode head unit, melainkan tidak ada tombol untuk
pengoperasian telepon di setirnya. Materialnya pun telah ditingkatkan berkat
penerapan bahan kulit dan jahitan merah yang sporty, jauh lebih baik ketimbang
Sirion lama yang menggunakan setir Xenia yang menurut kami terlalu awam
desainnya.
Eits, hampir lupa. Sirion baru telah komplit dengan dual
airbags untuk supir dan penumpang. Meskipun setirnya punya pembatasan tilt steering,
melainkan saat dicoba terbukti jarak main pembatasan tilt steeringnya
betul-betul minim dan ubahan posisinya tidak signifikan. Andai ubahannya bisa
diubah lebih leluasa lagi, pasti baik deh.
Panel instrumen Sirion terdahulu mengandalkan gaya optitron
yang lumayan, melainkan yang sekarang pun terlihat murahan dan awam saja, pun
mirip panel instrumen LCGC. Untungnya, layar MID lingkaran di tengah bisa
sedikit mengaburkan kesan murahan.
Sirion facelift sekarang juga telah punya spion elektrik
yang bisa dipegang dan dilipat secara elektrik, betul-betul bermanfaat saat
kita berharap via jalan tikus atau gang sempit. Cup holder untuk pengemudi pun
sekarang tersedia, melainkan saat kami mengoperasikannya, mekanismenya tidak
halus dan cenderung kasar. Ya melainkan fungsinya sebagai cup holder masih baik
sih.
Di sisi penumpang depan, glove box dan laci penyimpanan
ekstra di bawah jok depan sekarang hadir sebagai standar. Meskipun kegunaannya
menambah poin kepraktisan, melainkan laci di bawah joknya terkesan tipis,
murahan dan kurang rapi.
Bagian tengahnya, kita bisa mengamati 2 cup holder, beberapa
tempat penyimpanan dan center console box yang ukurannya kecil. Uniknya, ada
carbon pattern yang diberikan Daihatsu untuk menghiasi penutup center console
box. Ventilasi AC Sirion sekarang punya cincin chrome sebagai pemanis,
sementara di door trim akan ditemukan dialek silver yang sama seperti pada
dashboard.
Seatbeltnya sekarang telah dilengkapi dengan pre-tensioner
dan load limiter, di mana cara ini akan menunjang proteksi saat terjadi
benturan dan memaksimalkan kerja airbag untuk melindungi penumpang dari cedera
parah.
Di kabin belakang, ada dua buah tempat penyimpanan yang
terpasang di balik jok depan di mana yang satu telah dilengkapi resleting,
sementara yang satu lagi belum. Ada juga dudukan untuk menggantung tas atau
kantong plastik.
Ada satu hal yang unik di komponen kanan jok depan.
Lihatlah, ada semacam kaitan multifungsi yang bisa untuk menggantung tas atau
benda-benda lain. Meskipun kecil, melainkan Daihatsu betul-betul memikirkan hal
ini, cukup membantu saat mobil ini diaplikasikan bepergian oleh konsumennya,
khususnya para keluarga muda.
Jok belakangnya bisa dilipat dengan konfigurasi 40:60.
Mekanisme pelipatannya sendiri cukup unik, di mana sandaran paha jok belakang
harus diturunkan dan barulan sandaran punggungnya kita lipat untuk mendapatkan
ruang bagasi yang luas dan rata lantai. Akomodasinya memang bukan yang terbaik
di kelasnya, melainkan cukup lah sebagai mobil untuk keluarga kecil.
Lagi-lagi ada kejutan dari Daihatsu, soalnya kami menemukan
jok belakang yang telah ISOFIX dengan tethering yang lazimnya kita peroleh di
mobil-mobil dengan harga lebih mahal. Sepertinya Daihatsu enggan menyunat fitur
ini dari Perodua, sebab jok ISOFIX ini tidak ada di mobil milik Daihatsu
lainnya di Indonesia seperti Xenia, Ayla atau Terios.
Bagasinya terbilang lumayan, tidak seluas Etios melainkan
tidak sesempit Brio. Hal baik lainnya yaitu Daihatsu memberikan kita tray cover
bagasi sebagai standar, meski rivalnya belum tentu memberikan aksesoris ini.
Sebagai kompensasi atas ruang bagasi yang luasnya standar,
ada tempat penyimpanan kecil yang bermanfaat untuk menyimpan beberapa barang
seperti kotak P3K dan lain-lain. Praktis bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar